Penjara

 




(Sumber:https://id.pinterest.com/pin/479070479122735528/)


Penulis : Ralip Sakur


Selamat siang tuan, maukah anda makan siang bersama saya? saya lihat kulit dan wajah anda sangat pucat. apa anda sudah sarapan? belum? jangan menjawabnya, wajah anda bagi saya sudah sangat cukup untuk memberi jawaban atas pertanyaan saya. mari kita keluar dulu, sudahlah jangan terlalu tergesa-gesa untuk menyelesaikan deadline saya khawatir kesehatan anda akan menurun.
        Bagaimana makanannya? oh.. anda kurang suka atas pelayanannya? jangan khawatir waiters tadi memang sifatnya demikian. anda tahu dia bahkan dijuluki gorilla,monster,dsb. namun jika anda bisa memanfaatkan waiters tadi. dia akan dengan senang hati memberikan informasi-informasi yang sangat amat rahasia mengenai tempat-tempat ini. maklum dia bekerja sebagai waiters sejak kantor ini berdiri.
        Jujur saja tuan bangunan-bangunan disini sangat menakjubkan seperti kisah di Alkitab Injil yaitu mengenai menara Babel. anda tahu mengenai kisah tersebut? baguslah jika anda seorang nasrani jadi saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai kisah menara tersebut. saya terkadang terlalu meledak-ledak saat berbicara namun biarkanlah. terkadag manusia selalu berbicara banyak tanpa mengontrol emosi mereka terlebih dahulu, maka dari itu tolong maafkan saya jika pertanyaan saya tadi terlalu sensitif bagi anda.
        Jika anda sadar, semua orang saat ini juga jarang sekali memaafkan teman-teman dan saudara-saudara mereka, sehingga hal-hal tersebutlah yang menyebabkan diri mereka kesepian. sama seperti orang-orang yang berada di dalam ruangan-ruangan kerja mereka bukankah mereka kesepian karena tak bisa memaafkan diri mereka jika tidak menyelesaikan suatu tugasnya dengan benar? menurut saya secara pribadi mereka seakan dimasukkan di dalam penjara yang terisolasi dari dunia dan disiksa secara halus.
        Anda bingung yang saya maksudkan? sederhana saja saya akan memberikan penjelasan mengenai opini saya tadi, tapi sebelum itu mari kita berjalan-jalan sebentar di taman dekat kantor kita, disini rasanya gurun pasir saya mulai sesak. silahkan anda duluan saya akan menyusul.
        Sebelum anda berada di tempat ini dan berjalan dengan saya bukankah anda berada di ruangan nomor 172? anggap saja nomor itu adalah nomor sel anda dan di ruang kerja tadi, anda merasa tertekan karena ruangan tersebut luas, panas, pengap, target deadline yang mencekik, terputusnya hubungan interaksi sosial. lalu saat saya menawarkan kepada anda makan dan jalan-jalan seperti sekarang bagaimana perasaan anda?  tepat sekali.
        Perasaan itulah yang seharusnya orang sadari, dengan adanya sistem dan gedung yang menjulang tinggi menembus cakrawala dengan bentuk dan tinggi yang bervariasi terkadang mereka lupa jika gedung-gedung tersebut adalah penjara-penjara yang kejam yang mencekik insan didalamnya sampai tidak bisa untuk mendapatkan udara nafas. namun sayangnya manusia yang tak punya relasi dengan gedung penyiksa ini, melihatnya sebagai gedung yang ramah, murah senyum, menawan, dan rendah hati. sehingga mereka tidak tahu bagaimana perasaan manusia yang memiliki relasi dengan gedung tersebut.
        Namun bukankah tidak apa? toh segala senyuman dan keramahan tak selamanya selalu mengundang kebaikan dan ketulusan.
        Saya pernah mendengar kisah-kisah dari orang-orang yang pernah pergi di kota Oran. anda mau mendengar kisah pengalaman mereka? baiklah jika anda terlihat nampak penasaran. Oran adalah kota yang mungkin luas. disana terdapat bangunan-bangunan yang atapnya berbentuk mangkuk yang dibalik dengan tekstur yang kasar akibat gesekan angin dari gurun pasir. angin padang pasir ini sangatlah menyiksa rasanya, namun bagi penduduk Oran mereka merayakan angin penyiksaan tersebut sebagai keberhasilan mereka.
        Inilah yang membuat orang-orang di kantor tidak merasakan penyiksaan meskipun mereka memiliki relasi dengan gedung penyiksa. mengapa demikian? karena gurun pasir mereka sangat tenang sehingga jika ada angin badai pasir mereka akan menari di gurun mereka. 
       Namun anda jangan terlalu fokus karena Oran pernah dilanda badai pasir yang begitu kuat sehingga warganya harus tetap berada di tempat ia bersinggah. percayalah ketika seseorang tidak bisa membuat perubahan, dirinya harus mengikuti adat yang telah ada tch! ironis sekali.
        Anda sudah paham mengapa banyak orang tidak tahu jika gedung-gedung ini adalah tempat penyiksaan? baguslah jika begitu, senang mendengarnya. mari tuan kita masuk ke kantor. anda lihat orang-orang disini berlalu-lalang bukan? tanpa anda sadari kita disini akan menjadi orang asing, saya akan memberikan penjelasan mengenai itu. ketika seseorang telah mengerti bahwa apa yang mereka kerjakan selama ini adalah kegagalan dan pengulangan yang terus menerus dan dirinya mengerti bahwa hanya dia saja yang sadar disitulah dia akan mulai menjadi orang asing, dan anda tahu kita telah menjadi orang asing itu. tidakkah anda lihat dan tahu tujuan kerja mereka ini untuk apa? bukan apa-apa tuan, kecuali untuk hanya menyambung hidup.
        Tunggu anda langsung ingin masuk duluan? ah baiklah selamat siang tuan.

Komentar

Postingan Populer