Lahirnya Atheisme


Penulis : Ralip Sakur

Atheisme adalah suatu pandangan atau paham yang mempercayai ketidakberadaannya "Tuhan" dan "kepercayaan" sebagai kebodohan.

Manusia-manusia atheisme sendiri bagi saya adalah manusia yang paling berbahaya jika didekati dan paling hina dari segala makhluk yang dihinakan.

Mengapa demikian? karena mereka lahir dari kebencian-kebencian, dendam, dan rasa ketidakpuasan yang meledak-meledak. meskipun mereka dengan berani mempercayai jika Tuhan itu tidak ada, namun ironinya dia sendiri malah berpatisi dalam membangkitkan kepercayaan-kepercayaan baru serta Tuhan-tuhan baru.

Aksiologi

Mengapa hal itu terjadi?  dalam kajian filsafat aksiologi: ketika ada manusia mengatakan bahwa "sebenarnya tuhan itu tidak ada" maka sebenarnya apa yang ia katakan malah mengadakan dan mengkonstruk keberadaan tuhan tersebut. hal tersebut berlaku juga pada manusia yang mengatakan "hidup ini sebenarnya bermakna/Tuhan ini ternyata ada". kenapa bisa begitu? karena Aksiologi adalah cabang estetika dia mengkaji kenapa seseorang bisa menganggap suatu benda atau pemikiran itu bernilai.

Singkatnya Aksiologi berusaha mencari kebenaran mengapa seseorang rela mati-matian membela apa yang ia percayai dan mengapa mereka bersikap fanatis.

Contoh kedua adalah Nihilism penganut dari kepercayaan ini mempercayai jika kehidupan ini tiada makna makna nilai yang berarti sama sekali, padahal tanpa ia sadari ia juga mempercayai adanya nilai, karena dia mempercayai jika kehidupan ini tiada nilainya. 

Problematika Ketiadaan

Jadi ketika orang percaya jika ketiadaan itu tidak ada dan menjelaskan mengapa ketiadaan itu tidak ada. maka tanpa ia sadari ia juga mengadakan ketiadaan tersebut, maka dari itulah saya menganggap jika Atheisme ini sebenarnya juga mempercayai dan mengkonstruk tuhan tanpa ia sadar meskipun mereka tampak meyakinkan ketika berkhotbah mengenai ketiadaan Tuhan dan kepercayaan-kepercayaan.

Mengenai masalah ketiadaan sejujurnya ini adalah suatu pertanyaan yang begitu sulit karena itu kebanyakan filsuf-filsuf besar lebih memilih diam daripada menjelaskannya, karena seperti yang saya jelaskan diatas ketika seseorang bilang ketiadaan itu tidak ada dan dia menjelaskan mengapa ketiadaan itu tidak ada tanpa ia sadari ia mengadakan si ketiadaan tersebut, sedangkan jika dia bilang ketiadaan itu ada maka ia ketiadaan itu tiada.

Analogi

Saya akan berusaha memberikan sedikit gambaran mengapa saya sedikit geli ketika mendengar Atheisme, disini saya akan memberikan contoh analogi kisah tentang tukang pemahat batu.
suatu hari disebuah perkotaan terdapat orang-orang membuat berhala. mereka menganggungkan berhala-berhala mereka karena keindahannya, karena makna arti yang mereka ciptakan. lalu kemudian berhahala-berhala itu memancing orang-orang untuk menganggungkannya dengan harapan untuk memberontak dengan berhala yang sebelumnya mereka ciptakan selama berabad-abad karena berhala itu sudah tidak lagi penting bagi mereka. sampai pada akhirnya ketika beribu-ribu tahun berikutnya masyarakat mulai menghancurkan kembali berhala-berhala tersebut dan nyatanya siklus ini terus terulang secara konstan.

Atheistme adalah kondisi dimana manusia sudah tak lagi memiliki pegangan yang menurutnya berguna. 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer